Sebenarnya banyak pertanyaan yang spele tanpa kita sadari memerlukan jawaban yang sangat detail namun banyak orang tidak menghiraukan pertanyaan tersebut, seperti “bagaimana tumbuhan bisa tumbuh?”, ” mengapa daun kebanyakan berwarna hijau?”, “kenapa daun bisa berguguran?”. pertanyaan-pertanyaan ini merupak pertanyaan yang spele namun memerlukan jawaban yang detail. Oleh karena itu mari kita ulas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
“Bagaimana tumbuhan bisa tumbuh?”
Penjelasan pertumbuhan ini dapat disingkat oleh bapak Ganggeng Kanyoet dalam artikelnya yaitu Teori Pertumbuhan Tanaman – bagian 3 di http://indoadenium.wordpress.com/2008/10/16/teori-pertumbuhan-tanaman-bagian-3/
Perkembangan dan morfogenesis tanaman merupakan akibat dari proses pembelahan, pembesaran dan diferensiasi sel. Dus sesuai dengan tujuannya, maka ‘teknik dwarf’ disamping menghambat meristem pucuk juga harus memusatken pada penggalakan meristem lateral untuk menghasilken sel-sel baru yang akan memperluas lebar atau diameter organ. Ingat: pada dasarnya kambium vasculer adalah meristem lateral yang terdiferensiasi dan membentuk xylem dan floem sekunder.
Respon differensiasi seperti dalam hal penebalan dinding sel dapat terjadi bila syaratnya terpenuhi, yitu : harus ada hasil asimilasi yang berlebih dan enzym perantara yang mengawalinya. Mengingat pula bahwa kambium seperti halnya meristem lateral lainnya yang umumnya bersifat difus, maka memerlukan sumber hormon eksternal (di luar insitu) untuk pertumbuhannya’.
Hormonnya apa ? Saya tidak berani asal tunjuk merek yang ada di pasar. Di pasar ada banyak merek ‘retardant’ atau hormon non retardant yang aplikasinya dapat ‘di-retardant-kan’, masing2 punyak bahan aktif beda. Diantara retardant tersebut ada yang betype penghambat pembelahan sel (1), penghambat pemanjangan sel (2), dan penghambat perluasan internode.
Mengapa daun kebanyakan berwarna hijau?
dalam hal ini saya menemukan diskusi tentang pertanyaan ini, dapat disimak sebagai berikut.
Daun berwarna hijau karena adanya dominasi pigmen warna hijau, yang
disebut klorofil a dan klorofil b, yang ada di dalam serat-serat tanaman
yang berfungsi untuk melakukan penyerapan sinar matahari guna
berjalannya proses fotosintesis (suatu proses sintesa sari makanan
dengan bantuan cahaya matahari). Pigmen-pigmen hijau tersebut berada dan
dibuat di dalam suatu bagian sel, plastida, yang disebut kloroplas.
Pigmen hijau itu menutupi pigmen-pigmen warna lainnya seperti
merah-orannye (beta-carotene) dan juga kuning (xanthophylls).“Tapi warna
daun kan tidak semuanya sama. Nah kalo’ itu kenapa?”
Nah juga, kalau yang ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: perbedaan dalam hal susunan dan kandungan biokimia, ada tidaknya susunan bulu-bulu/rambut pada permukaan daun, perbedaan habitat tanaman, umur daun, dll. Bahkan ternyata, disain daun pun dapat berpengaruh terhadap tampilan warna hijau dari daun tersebut.
Tetapi yang jelas, prosentase klorofil per area permukaan daun memegang peranan penting dalam menentukan hijaunya daun.
Cuma itu? Tidak juga banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tampilan dari hijaunya warna daun. Misalnya adanya penyakit tertentu pada daun atau tanaman, kekurangan atau kelebihan unsur-unsur hara tertentu, juga mempengaruhi warna hijau dari daun
sumber : http://kambinglaut.wordpress.com/2007/05/16/daun-mengapa-hijau/
“Kenapa daun bisa berguguran?”Nah juga, kalau yang ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah: perbedaan dalam hal susunan dan kandungan biokimia, ada tidaknya susunan bulu-bulu/rambut pada permukaan daun, perbedaan habitat tanaman, umur daun, dll. Bahkan ternyata, disain daun pun dapat berpengaruh terhadap tampilan warna hijau dari daun tersebut.
Tetapi yang jelas, prosentase klorofil per area permukaan daun memegang peranan penting dalam menentukan hijaunya daun.
Cuma itu? Tidak juga banyak faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap tampilan dari hijaunya warna daun. Misalnya adanya penyakit tertentu pada daun atau tanaman, kekurangan atau kelebihan unsur-unsur hara tertentu, juga mempengaruhi warna hijau dari daun
sumber : http://kambinglaut.wordpress.com/2007/05/16/daun-mengapa-hijau/
Daun berguguran di sebut dengan absisi. Absisi adalah suatu proses
secara alami terjadinya pemisahan bagian atauorgan tanaman, seperti:
daun, bunga, buah atau batang. Menurut Addicot (1964)maka dalam proses
absisi ini faktor alami seperti: panas, dingin, kekeringan
akanberpengaruh terhadap absisi. Dalam hubungannya dengan hormon tumbuh,
manamungkin hormon ini akan mendukung atau menghambat proses tersebut.
Peranan Hormon dalam Absisi Daun
Mengenai hubungan antara absisi dengan zat tumbuh auksin, Addicot
Etall (1955) mengemukakan bahwa absisi akan terjadi apabila jumlah
auksin yang ada di daerah proksimal sama atau lebih dari jumlah auksin
yang terdapat didaerah distal. Tetapi apabila junlah auksin berada di
daerah distal lebih besar daridaerah proksimal maka tidak akan terjadi
absisi. Dengan kata lain proses absisi iniakan terlambat. Teori lain
(Biggs dan Leopld 1957, 1958) menerangkan bahwa pengaruh auksin terhadap
absisi ditentukan oleh konsentrasi auksin itu sendiri.Konsentrasi
auksin yang tinggi akan menghambat terjadinya absisi, sedangkanauksin
dengan konsentrasi rendah akan mempercepat terjadinya absisi.
Teoriterakhir ditentukan oleh Robinstein dan Leopold (1964) yang
menerangkan bahwarespon absisi pada daun terhadap auksin dapat dibagi ke
dalam dua fase jika perlakuan auksin diberikan setelah auksin terlepas.
Fase pertama, auksin akan menghambat absisi dan fase kedua auksin
dengan konsentrasi yang sama akan mendukung terjadinya absisi.Sumber: http://cathyrepv.blogspot.com/2011/06/absisi-daun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar