Rabu, 28 Maret 2012

Struktur Umum Tumbuhan



Tubuh tumbuhan terdiri dari satuan yang dapat dikenal secara morfologis yakni sel, yang masing-masing diselubungi oleh dinding sendiri dan melekat pada sel lain dengan adanya zat pelekat antar sel. Dalam kumpulan sel seperti itu dapat dikenali pengelopokan sel yang berbeda dari segi struktur atau fungsi atau dari keduanya. Kontak sel seperti itu disebut jaringan. Variasi struktural dari jaringan didasarkan kepada perbedaan dalam sel yang membangunnya dan cara sel melekat yang satu dengan yang lain. Ada jaringan yang dari segi struktur bersifat sederhana, yang lain yang terdiri dari lebih dari satu tipe sel disebut jaringan kompleks

Susunan jaringan dalam tumbuhan menunjukan organisasi struktural dan fungsional. Jaringan pembuluh adalah jaringan yang mengangkut air dan makanan dalam tubuh dan merupakan jaringan yang sinambungan di seluruh tubuh. Jaringan ini menghubungkan tempat pengambilan air dan tempat sintesis makanan dengan daerah yang sedang mengalami pertumbuhan, perkembangan dan penyimpanan. Jaringan bukan pembuluh juga saling sinambungan dan susunannya menunjukan hubungan yang khusus (seperti antara jaringan pembuluh dan jaringan penyimpan) dan fungsi khusus(sebagai pengokoh atau tempat penyimpan cadangan makanan).

Sesuai dengan sachs (di tahun 1875) jaringan dibagi menjadi 3 sistem didasarkan kesinambuangn topografis yaitu diantaranya:
a. Sistem jaringan dermal (dermal tissue system)
Sistem dermal mencakup epidermis, yakni pelindung primer bagian luar tubuh dan periderm yakni jaringan pelindung yang menggantikan epiermis, terutama pada bagian tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder. Epidermis umumnya adalah suatu lapisan tunggal sel-sel yang terbungkus rapat yang menutupi dan melindungi semua bagian muda tumbuhan-”kulit” tumbuhan tersebut. Selain fungsi umumnya untuk perlindungan, epidermis memiliki karakteristik tetap yang lebih terspesialisasi dengan fungsi organ yang dia tutupi. Sebagai contoh, rambut akar yang berperan sangat penting dalam penyerapan air dan mineral merupakan perluasan sel-sel epidermis yang berdekatan dengan ujung akar. Epidermis daun dan sebagian besar batang mensekresikan suatu lapisan berlilin yang disebut kutikula (cuticle) yang membantu bagian tumbuhan yang berada di atas permukaan tanah menahan air, suatu adaptasi penting untuk kehidupan didarat.

b. Sistem jaringan pembuluh
Sistem jaringan pembuluh terdiri dari dua jaringan yakni floem (kondisi makanan) dan xilem (kondisi air ). Sistem jaringan pembuluh ini berfungsi dalam transport dan penyokongan. Fungsi spesifik jaringan pembuluh pada akar dan batang akan dibahas pada subbab berikutnya.

c. Sistem jaringan dasar
Sistem jaringan dasar adalah bagian terbesar dari semua tumbuhan muda, yang menempati ruangan antara sistem jaringan dermal dan sistem jaringan pembuluh.Sistem jaringan dasar meliputi jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan namun sekaligus juga menunjukan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah parenkim dengan semua variasinya, kolenkim, yakni jaringan berdinding tebal yang berhubungan dengan parenkim dan sklerenkim, yakni jaringan pengokoh utama dengan dinding tebal, keras dan seringkali terlignifikasi (lignin = zat kayu). Di antara fungsi jaringan dasar yang beraneka ragam itu adalah fotosintesis, penyimpanan, dan penyokongan. Menjelaskan jaringan dasar sebagai jaringan yang mengisi ruangan di antara jaringan epidermis an jaringan pembuluh analog dengan menjelaskan tubuh manusia yang terdiri atas kulit dan suatu sistem sirkulasi dan ”lain sebagainya”. Intinya adalah bahwa jaringan dasar tumbuhan bukan sekedar ”pengisi” akan tetapi bertanggung jawab untuk melaksanakan sebagian besar metabolisme tumbuhan. Dalam tubuh tumbuhan, jaringan tersebar menurut pola khusus bergantung kepada bagian tumbuhan atau takson atau keduanya. Pada dikotil misalnya jaringan pembuluh dalam batang membentuk silinder yang berongga, dengan jaringan dasar yang di kelilingi oleh silinder (yakni empulur) dan ada yang berlokasi di antara jaringan pembuluh dan jaringan dermal (korteks). Pada daun, Jaringan pembuluh membentuk sistem yang ringan beranastomosis dan tertanam dalam jaringan dasar. Pada akar, silinder pembuluh mungkin tidak mengelilingi empulur, namun korteks di temukan.

Sel dan jaringan tumbuhan biasanya di hasilkan oleh zigot (sel telur yang dibuahi), melalui stadium perkembangan yang terjadi dalam embrio. Stadium embrio tidak hilang ketika tumbuhan berkembang menjadi dewasa. Keunikan tumbuhan adalah bahwa tumbuhan memiliki pertumbuhan terbuka karena adanya wilayah-wilayah jaringan yang tetap embrionik yakni meristem. Di daerah ini pembelahan sel berlangsung terus sementara sel lain berkembang menjadi dewasa. Meristem pada ujung batang dan ujung akar yakni meristem apeks. Menghasilkan sel yang derivatnya akan berdifersiasi menjadi bagian baru pada akar atau batang. Pertumbuhan ini dinamakan pertumbuhan primer dan tubuh yang dihasilkan adalah tubuh primer. Banyak tumbuhan mengalami penambahan tebal pada akar dan batangnya dengan menambah jaringan pembuluh tambahan yang dibubuhkan kepada tubuh primer. Pertumbuhan menebal ini di hasilkan oleh kambium pembuluh dan disebut pertumbuhan sekunder. Biasanya pertumbuhan sekunder melibatkan juga pembentukan periderm dengan adanya kambium gabus atau felogen. Kambium pembuluh dan felogen di namakan meristem lateral batang dan akar.

Siklus Jantung (Sistol dan Diastol)


   Jantung secara berselang-seling berkontraksi untuk mengosongkan isi jantung dan berelaksasi untuk mengisi darah. Siklus jantung terdiri atas periode sistol (kontraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung). Atrium dan ventrikel mengalami siklus sistol dan diastol terpisah. Kontraksi terjadi akibat penyebaran eksitasi (mekanisme listrik jantung) ke seluruh jantung. Sedangkan relaksasi timbul setelah repolarisasi atau tahapan relaksasi otot jantung.

Kontraksi sel otot jantung untuk memompa darah dicetuskan oleh potensial aksi yang menyebar melalui membran-membran sel otot. Jantung berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang ditimbulkannya sendiri. Hal ini disebabkan karena jantung memiliki mekanisme aliran listrik yang dicetuskannya sendiri guna berkontraksi atau memompa dan berelaksasi.

Potensial aksi ini dicetuskan oleh nodus-nodus pacemaker yang terdapat di jantung dan dipengaruhi oleh beberapa jenis elektrolit seperti K+, Na+, dan Ca++. Gangguan terhadap kadar elektrolit tersebut di dalam tubuh dapat mengganggu mekanisme aliran listrik jantung.

Arus listrik yang dihasilkan oleh otot jantung menyebar ke jaringan di sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan-cairan tubuh. Sebagian kecil aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh dan dapat dideteksi menggunakan alat khusus. Rekaman aliran listrik jantung disebut dengan elektrokardiogram atau EKG. EKG adalah rekaman mengenai aktivitas listrik di cairan tubuh yang dirangsang oleh aliran listrik jantung yang mencapai permukaan tubuh. Jadi EKG bukanlah rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya.
Berbagai komponen pada rekaman EKG dapat dikorelasikan dengan berbagai proses spesifik di jantung. EKG dapat digunakan untuk mendiagnosis kecepatan denyut jantung yang abnormal, gangguan irama jantung, serta kerusakan otot jantung.